Senin, 09 Juli 2012
Wisata Api Tak Kunjung Padam Pamekasan
Tag
Mechazhen
Pamekasan – Satu lagi sebuah
tempat wisata yang begitu menakjubkan terdapat di Pulau Madura, tepatnya
terletak di desa Larangan Tokol, kecamatan Tlanakan kabupaten Pamekasan yang
berjarak 4 km kearah selatan dari kota pamekasan. tempat ini sangat unik karena
wisata alam seperti ini hanya ada 2 di Indonesia. tempat wisata yang biasa
disebut sebagai api tak kunjung padam ini merupakan sebuah wisata alam
yang masih alami, sebuah wisata yang boleh dibilang panas karena wisata ini
berkaitan dengan pesona pemandangan api yang tak pernah mati (abadi).
Api abadi ini tidak pernah padam meski diguyur
hujan lebat sekalipun. Nyala api abadi ini berada di dalam lingkaran pagar jadi
warga
sekitar tidak perlu takut api ini akan menjalar ke rumah mereka. jika
tanah disekitar titik api ini digali maka akan timbul nyala api yang besar
berwarna biru seperti pada kompor gas dan bertekanan udara.
Pemilik kawasan wisata ini adalah bapak H.Ali. menurut
beliau tanah ini adalah warisan turun temurun keluarganya. menurut cerita
rakyat disana, kenapa daerah tersebut dapat memancarkan nyala api yang tak
pernah mati adalah berawal dari seorang pemuda bernama Hadagi yang belajar
islam. dan kemudian ia menyebarkan ajaran islam didesa larangan tokol tersebut.
karena kepandaiannya ia memperoleh julukan “Ki Moko” dari
warga sekitar. suatu ketika Ki Moko ingin mempersunting seorang putri Palembang
dengan mas kawin berupa mata ikan yang ia dapatkan di sungai timur. ikan itu
sejenis lele yang kata orang Madura disebut dengan juko’ ketteng
(Bahasa madura). kemudian mata ikan itu dibawa untuk dipersembahkan kepada
putri palembang sebagai mas kawinnya. peristiwa ajaib pun terjadi, mata ikan
itu berubah menjadi mutiara.
Kemudian pesta pernikahan pun dilangsungkan tepat
di bawah pohon Palembang, karena keadaan yang gelap, maka Ki Moko menancapkan
tongkatnya ke tanah. Peristiwa ajaib kembali terjadi. seketika muncullah api
dari bekas tancapan tongkat tadi. dan titik api itulah hingga kini masih terus
menyala dan dinamakan dengan api tak kunjung padam.
Usut punya usut ternyata tanah dikawasan itu
mengandung belerang yang kemudian bergesekan dengan O2, maka terjadilah
fenomena api menyala itu. Sebenarnya ada dua tempat dimana api abadi itu
menyala dan masih dalam satu kawasan. yang pertama berada ditempat yang biasa
dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun asing dan disebut dengan Apoy
Lake (Api laki-laki). Satunya berada tepat didekat pintu masuk (di tengah
sawah) yang biasa disebut dengan Apoy Bine’ (Api wanita). selain itu
kawasan itu juga terdapat sumber air yang mengandung belerang, konon katanya
bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. tapi sekarang sumber air itu
sudah tidak ada lagi karena pipanya macet.
Tempat wisata ini buka 24 jam penuh apalagi
karcis masuknya sangat murah yaitu Rp500 untuk kendaraan roda dua dan Rp5000
untuk mobil. Karena kawasan wisata tersebut sangat indah apabila dinikmati
malam hari maka daerah itu sering dijadikan sebagai tempat perkemahan. tahun
2006 lalu kawasan wisata ini dijadikan tempat Jambore Pramuka se-Jatim. selain
itu tempat ini merupan salah satu tempat romantis bagi kaum muda-mudi yang ingin
berkunjung kesana dengan orang spesial.
Kini yang tampak bukan keunikan alamnya berupa
tanah yang terus-menerus mengeluarkan api. Ia lebih mirip perkampungan kumuh
yang sesak dengan warga dan peralatan-peralatan rumah tangganya. Maya salah
seorang pengunjung asal Surabaya, mengaku sangat menyayangkan keberadaan tempat
wisata di Pamekasan ini. Ia berharap, pemerintah setempat mau segera melakukan
penanganan serius terhadap tempat wisata yang sebenarnya cukup unik tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar